Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Uncategorized

Keracunan MBG Terulang Lagi, Anggota DPR Kritik Pengawasan oleh BGN

253
×

Keracunan MBG Terulang Lagi, Anggota DPR Kritik Pengawasan oleh BGN

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menilai pengawasan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh Badan Gizi Nasional (BGN) belum maksimal.

Menurut Edy, hal tersebut terbukti dengan berulangnya kasus keracunan siswa usai menyantap MBG.

Example 300x600

Salah satu peristiwa terbaru terjadi di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.

“Rasanya sudah sering terdengar adanya gejala keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam seminggu terakhir, kabar keracunan juga datang dari Baubau, Lamongan, Sumbawa, Gunungkidul hingga Garut,” ujar Edy kepada Kompas.com, Jumat (19/9/2025).

“Ini menimbulkan indikasi bahwa pengawasan belum jalan karena Badan Gizi Nasional (BGN) fokus pada pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG),” sambungnya.

Politikus PDI-P itu mengaku prihatin dengan kasus keracunan yang menimpa para korban.

Sebab, kondisi ini menunjukkan kontrol mutu dalam pelaksanaan MBG masih lemah.

Edy menduga, persoalan tersebut tidak terlepas dari sikap BGN yang kini hanya fokus pada penambahan kuantitas SPPG di setiap daerah.

“Yang dikejar sekarang itu jumlah dapur, bukan kualitas. Kuantitas dapur jadi target, sementara standar mutu dan keamanannya diabaikan. Akibatnya, dapur-dapur itu ada yang dibangun asal jadi, ada yang belum memenuhi standar,” kata Edy.

Saat ini, kata Edy, sebagian besar pembangunan dapur MBG diserahkan kepada yayasan milik masyarakat.

Namun, sebagian yayasan tidak memiliki modal yang cukup untuk membangun SPPG sesuai dengan standar tertentu.

Alhasil, dapur yang dibangun untuk memproduksi MBG belum sesuai ketentuan untuk mengurangi potensi cemaran.

“Seharusnya dalam awal pendirian SPPG ini perlu diawasi. Pembenahan dari hulu ini penting karena membangun SPPG ini bukan hanya mendirikan bangunan saja. Dengan adanya standar, harapannya dapat mengurangi adanya cemaran yang masuk dalam makanan,” pungkasnya.

Keracunan MBG terbaru

Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan keracunan makanan massal kembali terjadi di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, usai ratusan pelajar menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah pada Rabu (17/9/2025).

Data dari RS Trikora Salakan hingga Kamis (18/9/2025) pukul 07.00 WITA mencatat, jumlah korban mencapai 251 pelajar.

Ratusan pelajar yang terdampak berasal dari berbagai sekolah di Banggai Kepulauan, yakni SMA 1 Tinangkung, SMK 1 Tinangkung, SDN Tompudau, SDN Pembina, SDN Saiyong, dan MTs Alkhairaat Salakan.

Kejadian serupa juga terjadi di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tercatat ada sekitar 90 orang siswa yang diduga keracunan makanan MBG di MTsN dan SMAN yang berada di Kecamatan Empang pada Rabu (17/9/2025).

Di Maluku, belasan siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 19 Kota Tual diduga mengalami keracunan usai menyantap menu MBG yang disediakan di sekolah tersebut pada Kamis (18/9/2025).

Para siswa yang menyantap makanan bergizi gratis ini mengalami mual, pusing, dan sakit kepala usai menyantap hidangan yang disediakan.

Akibat kejadian itu, belasan siswa tersebut terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Maren di Kota Tual untuk menjalani perawatan medis.

Sebanyak 194 pelajar dari tingkat SD, SMP, hingga SMA di Kabupaten Garut, Jawa Barat, juga dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan dari program MBG.

Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (17/9/2025) dan mayoritas siswa berasal dari Kecamatan Kadungora.

Dari jumlah tersebut, 177 siswa mengalami gejala ringan, sedangkan 19 lainnya harus menjalani perawatan intensif di Puskesmas Kadungora.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *