Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Uncategorized

Guru Besar ITB Deklarasikan Manifesto Pendidikan, Menentang Tabiat Menerabas demi Peradaban Bangsa

81
×

Guru Besar ITB Deklarasikan Manifesto Pendidikan, Menentang Tabiat Menerabas demi Peradaban Bangsa

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Forum Guru Besar Institut Teknologi Bandung (FGB ITB) secara resmi mendeklarasikan Manifesto Pendidikan pada Rapat Pleno tanggal 1 September 2025, sebagai respons terhadap keresahan atas kondisi peradaban bangsa yang dinilai semakin memprihatinkan.

Manifesto ini, yang disusun oleh 20 guru besar ITB dan ditetapkan pada 15 Agustus 2025, menyerukan reformasi pendidikan nasional untuk mengembalikan kehidupan berbangsa dan bernegara ke jalur yang digagas para pendiri bangsa.

Example 300x600

Keresahan atas Tabiat Menerabas

Dalam pernyataannya, Ketua Komisi Nilai-Nilai Luhur FGB ITB, Iwan Pranoto, menyatakan bahwa bangsa Indonesia kini menghadapi “kanker” tabiat menerabas yang telah merusak berbagai aspek kehidupan.

Tabiat ini mencakup praktik korupsi, suap-menyuap, pengabaian aturan, perisakan konstitusi, hingga kecurangan akademik yang dilakukan secara terang-terangan.

“Kami gelisah karena semua lini kehidupan kebangsaan kini sedang sakit parah, digerogoti tabiat menerabas yang menjadi cikal bakal kerusakan negara,” ujar Iwan, seperti dikutip dari rilis resmi FGB ITB.

Menurut Iwan, tabiat buruk ini tidak hanya terjadi di ranah politik atau pemerintahan, tetapi juga merasuk ke dunia pendidikan, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

Hal ini terlihat dari maraknya sontek-menyontek, pemutarbalikan fakta, hingga hilangnya tata cara dalam keseharian, yang kini dianggap sebagai kewajaran.

Fenomena ini dinilai sebagai penghinaan terhadap nalar dan ancaman serius bagi keberlanjutan peradaban bangsa.

Manifesto Pendidikan: Visi untuk Peradaban

Manifesto Pendidikan ITB menawarkan visi pendidikan yang berfokus pada pemajuan peradaban melalui pendidikan bermutu dan terjangkau.

Dokumen ini menekankan lima poin utama:

1. Pendidikan bermutu dan terjangkau untuk memajukan peradaban bangsa.

2. Pengedepanan nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap proses pendidikan.

3. Kebebasan bernalar dan keluhuran akal budi sebagai landasan pendidikan.

4. Memupuk gairah belajar sepanjang hayat untuk menciptakan generasi yang adaptif dan inovatif.

5. Pendidikan berbasis keberagaman budaya bahari dan kepulauan, yang mencerminkan identitas Indonesia sebagai negara maritim dan multikultural.

 

Ketua FGB ITB, Mindriany Syafila, menegaskan bahwa pendidikan adalah jalan harapan untuk mengembalikan Indonesia ke jalur yang telah digagas para pendiri bangsa.

“Kami percaya bahwa melalui pendidikan, kita dapat memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara yang kini tergerus oleh tabiat menerabas,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa manifesto ini lahir dari kesadaran akan pentingnya kemerdekaan dan kebinekaan sebagai landasan pendirian bangsa.

Kritik terhadap Kebijakan Pendidikan

Manifesto ini juga mencakup kritik terhadap beberapa kebijakan pendidikan terkini.

FGB ITB menyoroti pelaksanaan program Sekolah Rakyat dan SMA Unggul Garuda, yang memiliki anggaran besar namun dinilai kurang efektif

Mereka mendesak pemerintah untuk mengevaluasi kedua program tersebut dan menyerahkan pengelolaannya kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah guna memastikan transparansi dan efektivitas.

Iwan Pranoto menegaskan bahwa pendidikan harus berlandaskan Pancasila dan wawasan kebaharian, serta mempersiapkan generasi penerus yang menguasai ilmu kemanusiaan, seni, teknologi, dan sains.

“Keberhasilan generasi penerus dalam menguasai ilmu dan berlandaskan nilai luhur akan menentukan keberlanjutan dan kejayaan bangsa di masa depan,” katanya.

 

Seruan untuk Aksi Bersama

FGB ITB menyerukan kepada seluruh elemen bangsa untuk mendukung dan menindaklanjuti Manifesto Pendidikan ini.

“Sebagai anak-anak peradaban yang lahir dari rahim para pejuang bangsa, kami berdiri di depan untuk mengayuh bahtera bangsa. Mari bersama memohon restu Tuhan untuk kemuliaan Indonesia sekarang dan esok,” demikian pernyataan penutup dari FGB ITB.

Deklarasi ini juga diunggah melalui akun Instagram resmi FGB ITB (@fgbitb_1920), memperoleh dukungan luas dari kalangan akademisi, mahasiswa, dan masyarakat.

Manifesto ini diharapkan menjadi titik awal untuk mereformasi sistem pendidikan nasional yang lebih inklusif, bermutu, dan berlandaskan nilai-nilai luhur.

Guru besar ITB menegaskan bahwa pendidikan adalah solusi jangka panjang untuk mengatasi krisis moral dan peradaban yang sedang melanda bangsa.

Dengan manifesto ini, mereka berharap dapat mendorong perubahan sistemik yang mengembalikan pendidikan sebagai pilar utama pembangunan bangsa.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *