Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Uncategorized

Sempat Jadi Hiperbolis, Lewerissa Akhirnya Tempati Rumah Dinas Gubernur Maluku

53
×

Sempat Jadi Hiperbolis, Lewerissa Akhirnya Tempati Rumah Dinas Gubernur Maluku

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Sempat menjadi hiperbolis, Hendrik Lewerissa bersama istri dan anak-anak akhirnya resmi menempati Rumah Dinas Gubernur Maluku.

Kediaman di kawasan Mangga Dua, Kecamatan Nusaniwe, Ambon, Kamis (14/8/2025) malam resmi ditempati lewat sebuah acara seremonial.

Example 300x600

Sebelumnya, kediaman gubernur-gubernur Maluku ini sempat menjadi polemik hebat di tengah masyarakat.
Lantaran biayanya melambung tinggi dan renovasinya memakan waktu cukup lama.

Setelah enam bulan bertugas, Lewerissa akhirnya menempatinya sekaligus menyebut rumah ini dengan “Rumah Inspirasi Par Maluku Pung Bae”.

PERJUMPAAN DENGAN MASYARAKAT

Pada acara penempatan, nuansa sukacita bersemi di setiap sudut kediaman, seolah udara pun ikut tersenyum. Cahaya kasih kehidupan memancar lembut, membelai hati yang penuh syukur.

Halaman rumah berbalut Merah Putih, dalam harmoni, menyatu dengan semangat menyongsong HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Langkah Gubernur bersama keluarga menapaki Rumah Dinas disambut hangatnya doa syukur yang dipimpin Pdt. T.H. Werinussa.

Lantunan paduan suara, vokal grup, dan suara tunggal mengalun lembut, menorehkan suasana khidmat yang berbaur indah dengan sukacita, seakan setiap nada menjadi doa yang terbang tinggi ke langit.

Dalam refleksi firman Tuhan, Mikha 6;8, Pdt Werinussa mengajak semua pihak untuk bertindak adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allah.

Ia menegaskan, Rumah Dinas Gubernur bukan sekadar fasilitas negara, melainkan ruang kehidupan tempat perjumpaan pemimpin dengan Allah dan masyarakat.

“Rumah ini jangan tertutup, tapi pintunya selalu terbuka untuk siapa saja, mama-mama papalele, tukang becak, sopir, maupun pejabat. Biar semua merasa diterima. Malam ini adalah wujud anugerah kasih Tuhan,” ujarnya.

INSPIRASI

Hendrik Lewerissa dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur bisa menempati rumah tersebut sesuai protokol sebagai kepala daerah.

Baginya, rumah itu bukan sekadar tempat tinggal jabatan.

“Saya ingin menjadikannya, Rumah Inspirasi Par Maluku Pung Bae. Tempat bertukar pikiran, merancang ide, membangun sinergitas, dan merajut persaudaraan demi Maluku tercinta,” tegasnya.

Ia mengaitkan makna rumah dalam tradisi Maluku sebagai tempat hati bertemu. Ada kehangatan dan kekeluargaan.

“Di negeri-negeri adat, setiap orang yang masuk rumah disambut dengan senyum, doa, bahkan sekadar makanan sederhana. Itulah suasana yang ingin saya hadirkan di sini,” katanya.

Lewerissa juga berkomitmen menjaga rumah ini sebagai simbol keterbukaan untuk masukan, ide, saran, aspirasi, bahkan sekadar silaturahmi.

“Membangun Maluku tidak bisa sendirian, kita harus bergandengan tangan,” ucapnya.

Ketua DPD Gerindra Maluku ini juga mengingatkan bahwa jabatan adalah amanah.

“Rumah ini hanya akan saya tempati selama menjabat, tapi selama itu, setiap keputusan harus lahir dari suara rakyat dan untuk kepentingan rakyat,” tegasnya.

 

Terkait renovasi rumah yang sempat menjadi polemik, Gubernur menjelaskan bahwa kondisi rumah itu memang membutuhkan perbaikan besar.

“Biaya renovasi memang tidak sedikit, tapi tidak sebesar yang diberitakan media. Itu hiperbolis dan tidak objektif,” ujarnya.

Meski menghadapi kritik, ia mengaku sudah terbiasa. Sebagai pemimpin, ia siap menerima cercaan atau hinaan.
Yang penting, melakukan hal yang benar dan untuk kepentingan banyak orang, bukan pribadi atau golongan.(sumber:sentralpolitik)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *